Wednesday, April 20, 2011

Asal Mula Salatiga



Di daerah PANDANARAN,
memerintahlah seorang bupati yang bernama Ki Ageng Pandanaran.Ia hanya memuaskan diri dengan kekayaan.Dan memeras rakyat dengan menarik pajak yang berlebihan.
Pada suatu hari,Ki Ageng Pandanaran bertemu dengan pak tua yang membawa rumput.Ki A geng Pandanaran meminta rumput itu dengan memaksa dan memberikan sekeping uang untuk tukang rumput itu.Tapi tanpa sepengetahuan Ki Ageng Pandanaran , tukang kayu itu memasukan keping uang itu ke dalam tumpukan rumput yang di minta Ki Ageng Pandanaran.Hal itu terjadi berulang-ulang.
Sampai Ki Ageng tau dan menyadari perbuatan si tukang rumput tersebut.Marah lah iya dan memaki-maki tukang rumput tersebut.
Pada saat itu tiba-tiba pak tua tukang rumput itu berubah wujud menjadi Sunan Kalijaga pemimpin agama yang sangat di hormati bahkan oleh raja-raja.
Seketika itu pula Ki Ageng Pandanaran sujud menyembah dan meminta maaf.Sunan memaafkan tetapi ia meminta Ki Ageng Pandanaran untuk meningalkan seluruh hartanya dan mengikuti Sunan Kalijaga pergi mengembara.
Istinya pun ikut dengan membawa sebuah tongkat yang berisikan emas dan berlian.Namun di tengah perjalanan mereka di cegat oleh sekawanan perampok.Perampok tersebut merampas tongkat yang di bawa istri bupati tersebut,istri bupati meminta tolong tetapi kawanan perampok tersebut berhasil melarikan diri.
Setelah perampok itu pergi,Ki Ageng Pandanaran dan istrinya meminta maaf pada Sunan Kalijaga.
Sunan lalu berkata, ‘AKU AKAN MENAMAKAN TEMPAT INI SALATIGA,KARENA KALIAN SUDAH MELAKUKAN TIGA KESALAHAN’ hal itu karena pertama kekikiran dan ketamakkan kalian,kedua karena kalian sombong,ketiga kalian telah menyengsarakan rakyat.
Lalu semenjak itu nama tempat itu di namakan ‘SALATIGA’.

Sumber:

Ditulis oleh : khairul anas ~ All- Round About Knowledge
Anas InsideSobat sedang membaca artikel tentang Asal Mula Salatiga. Oleh Admin, Sobat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya

0 comments:

Leave a Reply