Saturday, December 31, 2011

Filum Nematoda atau Nemathelminthes (Cacing gilig atau cacing tambang)

Filum Nematoda atau Nemathelminthes (Cacing gilig atau cacing tambang) - Bentuk tubuh giling seperti tali atau tambang; triploblastik, tidak bersegmen; simetris bilateral (Gambar 9.14); selom semu; dan permukaan tubuh dilapisi kutikula. Ukurannya bervariasi, umumnya mikroskopis, namun ada yang mencapai panjang 1 meter. Tubuh dengan ujung ekor lurus dan tumpul pada betina; runcing dan membengkok pada jantan (Gambar 9.14). Testis dan ovarium terpisah pada individu yang berbeda (gonokoris); betina berukuran lebih besar daripada jantan. Sistem pencernaan lengkap (mulut, faring, usus, dan memiliki anus).

Sistem saraf tangga tali (ganglion). Sistem transportasi menggunakan cairan tubuh. Tidak ada sistem respirasi, berlangsung difusi melalui seluruh permukaan tubuh. Reproduksi secara fertilisasi internal (gonokoris, seksual). Habitat di tanah, air atau hidup parasit pada manusia, hewan dan tumbuhan. Beberapa contoh Nemathelminthes parasit pada Gambar 9.14. dan tabel 9.3. berikut ini.


Tabel 9.3. Siklus hidup beberapa jenis cacing Nematoda Ascaris lumbricoides (cacing perut)Ancylostoma sp dan Necator sp (cacing tambang) Enterobius/Oxyuris

Ascaris
lumbricoides
(cacing perut)
Ancylostoma sp
dan Necator sp
(cacing tambang)
Enterobius/Oxyuris
vermicularis
(cacing kremi)
Wucheria
bancrofti
(cacing filaria)
Betina berukuran
20-40 cm, ujung
ekornya lurus.
Jantan berukuran10-15 cm, ujung
ekor bengkok.
Hidup parasit
pada manusia,
terutama pada
anak-anak.
Siklus hidup:
Telur berembrio
tertelan melalui
makanan atau
minuman yang
mengandung
telur; telur
menetas menjadi
larva; larva
meninggalkan
usus masuk ke
peredaran darah
sehingga sampai
ke jantung dan
paru. Selanjutnya
cacing dewasa di
dalam usus.
Berukuran 1-1.5
cm, mulut dengan
alat kait (skoleks).
Betina bertelur 9000 butir per hari.
Siklus hidup:
Telur keluar
bersama feses,
menetas menjadi
larva. Larva lalu
menginfeksi kulit
melalui telapak kaki
dan masuk ke
peredaran darah.
Cacing mengisap
darah dan
mengeluarkan zat
antikoagulasi
sehingga penderita
mengalami anemia.
Betina berukuran 8-13
mm, ekor panjang,
runcing.Jantan
berukuran 2-5 mm, dengan ekor melingkar.
Habitat di usus besar
manusia.
Siklus hidup:
Cacing betina bertelur
disekitar anus pada
malam hari sehingga
menimbulkan gatal.
Ketika digaruk, telur
melekat di jari, tertelan
oleh si penderita
(autoinfeksi). Telur
menetas di usus kecil
menjadi larva, lalu
tumbuh dan
berkembang, dan
akhirnya kawin di usus
besar. Kemudian
bertelur di sekitar anus.
Berlangsung selama 2-
4 minggu.
Bentuk tubuh
seperti benang,
warna putih
kekuningan, panjang 2-70 cm.
Betina vivipar
menghasilkan
mikrofilaria pra
larva aktif.
Siklus hidup:
Larva mikrofilaria
masuk melalui
gigitan nyamuk
menuju pembuluh
limfa, tumbuh
sampai dewasa.
Dalam jumlah
banyak dapat
menyumbat
pembuluh limfe
sehingga cairan
tidak dapat kembali
ke pembuluh limfe.
Terjadi genangan
cairan dan
menimbulkan
pembengkakakan
di kaki.

Banyak anggota Nematoda yang mikroskopis hidup sebagai parasit pada akar berbagai jenis tumbuhan sehingga sering dikenal sebagai cacing akar. Cacing dewasa bertelur di akar/tanah dan dalam jangka waktu yang cukup lama telur menetas menghasilkan larva. Selanjutnya larva menginfeksi akar dan masuk ke dalam akar dan makan jaringan di dalamnya. Akar bereaksi dengan membentuk “tumor” atau “parut” seperti bekas luka. Salah satu contohnya adalah Heterodera radicola yang dilaporkan hidup parasit pada 1000 arietas tanaman dan umumnya menginfestasi tanaman pertanian, buah-buahan, semak, pohon peneduh dan gulma.


No comments:

Post a Comment