Filum Nematoda atau Nemathelminthes (Cacing gilig atau cacing tambang) - Bentuk tubuh giling seperti tali atau tambang; triploblastik, tidak bersegmen; simetris bilateral (Gambar 9.14); selom semu; dan permukaan tubuh dilapisi kutikula. Ukurannya bervariasi, umumnya mikroskopis, namun ada yang mencapai panjang 1 meter. Tubuh dengan ujung ekor lurus dan tumpul pada betina; runcing dan membengkok pada jantan (Gambar 9.14). Testis dan ovarium terpisah pada individu yang berbeda (gonokoris); betina berukuran lebih besar daripada jantan. Sistem pencernaan lengkap (mulut, faring, usus, dan memiliki anus).
Sistem saraf tangga tali (ganglion). Sistem transportasi menggunakan cairan tubuh. Tidak ada sistem respirasi, berlangsung difusi melalui seluruh permukaan tubuh. Reproduksi secara fertilisasi internal (gonokoris, seksual). Habitat di tanah, air atau hidup parasit pada manusia, hewan dan tumbuhan. Beberapa contoh Nemathelminthes parasit pada Gambar 9.14. dan tabel 9.3. berikut ini.
Tabel 9.3. Siklus hidup beberapa jenis cacing Nematoda Ascaris lumbricoides (cacing perut)Ancylostoma sp dan Necator sp (cacing tambang) Enterobius/Oxyuris
Ascaris lumbricoides (cacing perut) | Ancylostoma sp dan Necator sp (cacing tambang) | Enterobius/Oxyuris vermicularis (cacing kremi) | Wucheria bancrofti (cacing filaria) |
Betina berukuran 20-40 cm, ujung ekornya lurus. Jantan berukuran10-15 cm, ujung ekor bengkok. Hidup parasit pada manusia, terutama pada anak-anak. Siklus hidup: Telur berembrio tertelan melalui makanan atau minuman yang mengandung telur; telur menetas menjadi larva; larva meninggalkan usus masuk ke peredaran darah sehingga sampai ke jantung dan paru. Selanjutnya cacing dewasa di dalam usus. | Berukuran 1-1.5 cm, mulut dengan alat kait (skoleks). Betina bertelur 9000 butir per hari. Siklus hidup: Telur keluar bersama feses, menetas menjadi larva. Larva lalu menginfeksi kulit melalui telapak kaki dan masuk ke peredaran darah. Cacing mengisap darah dan mengeluarkan zat antikoagulasi sehingga penderita mengalami anemia. | Betina berukuran 8-13 mm, ekor panjang, runcing.Jantan berukuran 2-5 mm, dengan ekor melingkar. Habitat di usus besar manusia. Siklus hidup: Cacing betina bertelur disekitar anus pada malam hari sehingga menimbulkan gatal. Ketika digaruk, telur melekat di jari, tertelan oleh si penderita (autoinfeksi). Telur menetas di usus kecil menjadi larva, lalu tumbuh dan berkembang, dan akhirnya kawin di usus besar. Kemudian bertelur di sekitar anus. Berlangsung selama 2- 4 minggu. | Bentuk tubuh seperti benang, warna putih kekuningan, panjang 2-70 cm. Betina vivipar menghasilkan mikrofilaria pra larva aktif. Siklus hidup: Larva mikrofilaria masuk melalui gigitan nyamuk menuju pembuluh limfa, tumbuh sampai dewasa. Dalam jumlah banyak dapat menyumbat pembuluh limfe sehingga cairan tidak dapat kembali ke pembuluh limfe. Terjadi genangan cairan dan menimbulkan pembengkakakan di kaki. |
Banyak anggota Nematoda yang mikroskopis hidup sebagai parasit pada akar berbagai jenis tumbuhan sehingga sering dikenal sebagai cacing akar. Cacing dewasa bertelur di akar/tanah dan dalam jangka waktu yang cukup lama telur menetas menghasilkan larva. Selanjutnya larva menginfeksi akar dan masuk ke dalam akar dan makan jaringan di dalamnya. Akar bereaksi dengan membentuk “tumor” atau “parut” seperti bekas luka. Salah satu contohnya adalah Heterodera radicola yang dilaporkan hidup parasit pada 1000 arietas tanaman dan umumnya menginfestasi tanaman pertanian, buah-buahan, semak, pohon peneduh dan gulma.
No comments:
Post a Comment