Wednesday, March 14, 2012

Revolusi


PENGERTIAN REVOLUSI
Revolusi adalah perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa direncanakan terlebih dahulu dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan. Ukuran kecepatan suatu perubahan sebenarnya relatif karena revolusi pun dapat memakan waktu lama. Misalnya revolusi industri di Inggris yang memakan waktu puluhan tahun, namun dianggap ‘cepat’ karena mampu mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat seperti sistem kekeluargaan dan hubungan antara buruh dan majikan yang telah berlangsung selama ratusan tahun. Revolusi menghendaki suatu upaya untuk merobohkan, menjebol, dan membangun dari sistem lama kepada suatu sistem yang sama sekali baru. Revolusi senantiasa berkaitan dengan dialektika, logika, romantika, menjebol dan membangun.

Dialektika revolusi mengatakan bahwa revolusi merupakan suatu usaha menuju perubahan menuju kemaslahatan rakyat yang ditunjang oleh beragam faktor, tak hanya figur pemimpin, namun juga segenap elemen perjuangan beserta sarananya. Logika revolusi merupakan bagaimana revolusi dapat dilaksanakan berdasarkan suatu perhitungan mapan, bahwa revolusi tidak bisa dipercepat atau diperlambat, ia akan datang pada waktunya.

Kader-kader revolusi harus dibangun sedemikian rupa dengan kesadaran kelas dan kondisi nyata di sekelilingnya. Romantika revolusi merupakan nilai-nilai dari revolusi, beserta kenangan dan kebesarannya, di mana ia dibangun. Romantika ini menyangkut pemahaman historis dan bagaimana ia disandingkan dengan pencapaian terbesar revolusi, yaitu kemaslahatan rakyat.

Telah banyak tugu peringatan dan museum yang melukiskan keperkasaan dan kemasyuran ravolusi di banyak negara yang telah menjalankan revolusi seperti yang terdapat di Vietnam, Rusia, China, Indonesia, dan banyak negara lainnya. Menjebol dan membangun merupakan bagian integral yang menjadi bukti fisik revolusi. Tatanan lama yang busuk dan menyesatkan serta menyengsarakan rakyat, diubah menjadi tatanan yang besar peranannya untuk rakyat, seperti di Bolivia, setelah Hugo Chavez menjadi presiden ia segera merombak tatanan agraria, di mana tanah untuk rakyat sungguh diutamakan yang menyingkirkan dominasi para tuan tanah di banyak daerah di negeri itu.

Dalam pengertian umum, revolusi mencakup jenis perubahan apapun yang memenuhi syarat-syarat tersebut. Misalnya Revolusi Industri yang mengubah wajah dunia menjadi modern. Dalam definisi yang lebih sempit, revolusi umumnya dipahami sebagai perubahan politik.

Sejarah modern mencatat dan mengambil rujukan revolusi mula-mula pada Revolusi Perancis, kemudian Revolusi Amerika. Namun, Revolusi Amerika lebih merupakan sebuah pemberontakan untuk mendapatkan kemerdekaan nasional, ketimbang sebuah revolusi masyarakat yang bersifat domestik seperti pada Revolusi Perancis. Begitu juga dengan revolusi pada kasus perang kemerdekaan Vietnam dan Indonesia. Maka konsep revolusi kemudian sering dipilah menjadi dua: revolusi sosial dan revolusi nasional.

Pada abad 20, terjadi sebuah perubahan bersifat revolusi sosial yang kemudian dikenal dengan Revolusi Rusia. Banyak pihak yang membedakan karakter Revolusi Rusia ini dengan Revolusi Perancis, karena karakter kerakyatannya. Sementara Revolusi Perancis kerap disebut sebagai revolusi borjuis, sedangkan Revolusi Rusia disebut Revolusi Bolshevik, Proletar, atau Komunis. Model Revolusi Bolshevik kemudian ditiru dalam Perang Saudara Tiongkok pada 1949.

Karakter kekerasan pada ciri revolusi dipahami sebagai sebagai akibat dari situasi ketika perubahan tata nilai dan norma yang mendadak telah menimbulkan kekosongan nilai dan norma yang dianut masyarakat.

Pemimpin
Revolusi umumnya mensyaratkan hadirnya seorang pemimpin kharismatik, berperannya sebuah partai pelopor (avant garde), adanya sebuah elemen ideologi.

Dalam Revolusi Rusia, misalnya, Lenin dan tokoh puncak Partai Komunis mampu menjadi pemimpin yang kharismatik. Revolusi lain yang mengedepankan seorang tokoh, misalnya Fidel Castro di Kuba, Che Guevara di Amerika Selatan, Mao Tse-Tung di Republik Rakyat Cina, Ho Chi Minh di Vietnam, Ayatullah Khomeini di Iran, Corazon Aquino di Filipina ketika Revolusi EDSA, dll.

REVOLUSI PERANCIS
Revolusi Perancis adalah masa dalam sejarah Perancis antara tahun 1789 dan 1799 di mana para demokrat dan pendukung republikanisme menjatuhkan monarki absolut di Perancis dan memaksa Gereja Katolik Roma menjalani restrukturisasi yang radikal.

Meski Perancis kemudian akan berganti sistem antara republik, kekaisaran, dan monarki selama 75 tahun setelah Republik Pertama Perancis jatuh dalam kudeta yang dilakukan oleh Napoleon Bonaparte, revolusi ini dengan jelas mengakhiri ancien régime (Rezim Lama; merujuk kepada kekuasaan dinasti seperti Valois dan Bourbon) dan menjadi lebih penting dari pada revolusi-revolusi berikutnya yang terjadi di Perancis.

a. Penyebab
Banyak faktor yang menyebabkan revolusi ini. Salah satu di antaranya adalah karena sikap orde yang lama terlalu kaku dalam menghadapi dunia yang berubah. Penyebab lainnya adalah karena ambisi yang berkembang dan dipengaruhi oleh ide Pencerahan dari kaum borjuis, kaum petani, para buruh, dan individu dari semua kelas yang merasa disakiti. Sementara revolusi berlangsung dan kekuasaan beralih dari monarki ke badan legislatif, kepentingan-kepentingan yang berbenturan dari kelompok-kelompok yang semula bersekutu ini kemudian menjadi sumber konflik dan pertumpahan darah.

Sebab-sebab terjadinya Revolusi Perancis :
 Kemarahan terhadap absolutisme kerajaan.
 Kemarahan terhadap sistem seigneurialisme di kalangan kaum petani, para buruh, dan sampai batas tertentu kaum borjuis.
 Bangkitnya gagasan-gagasan Pencerahan
 Utang nasional yang tidak terkendali, yang disebabkan dan diperparah oleh sistem pajak yang tak seimbang.
 Situasi ekonomi yang buruk, sebagian disebabkan oleh keterlibatan Perancis dan bantuan terhadap Revolusi Amerika.
 Kelangkaan makanan di bulan-bulan menjelang revolusi.
 Kemarahan terhadap hak-hak istimewa kaum bangsawan dan dominasi dalam kehidupan publik oleh kelas profesional yang ambisius.
 Kebencian terhadap intoleransi agama.
 Kegagalan Louis XVI untuk menangani gejala-gejala di atas secara efektif.

Aktivitas proto-revolusioner bermula ketika raja Perancis Louis XVI (memerintah 1774-1792) menghadapi krisis dana kerajaan. Keluarga raja Perancis, yang secara keuangan sama dengan negara Perancis, memiliki utang yang besar. Selama pemerintahan Louis XV (1715-1774) dan Louis XVI sejumlah menteri, termasuk Turgot (Pengawas Keuangan Umum 1774-1776) dan Jacques Necker (Direktur-Jenderal Keuangan 1777-1781), mengusulkan sistem perpajakan Perancis yang lebih seragam, namun gagal.

Langkah-langkah itu mendapatkan tantangan terus-menerus dari parlement (pengadilan hukum), yang didominasi oleh “Para Bangsawan”, yang menganggap diri mereka sebagai pengawal nasional melawan pemerintahan yang sewenang-wenang, dan juga dari fraksi-fraksi pengadilan. Akibatnya, kedua menteri itu akhirnya diberhentikan. Charles Alexandre de Calonne, yang menjadi Pengawas Umum Keuangan pada 1783, mengembangkan strategi pengeluaran yang terbuka sebagai cara untuk meyakinkan calon kreditur tentang kepercayaan dan stabilitas keuangan Perancis.

b. Semboyan revolusi Prancis:
1. Libertie – kebebasan
2. Egalite – persamaan
3. Fraternity – persaudaraan

c. Dampak revolusi Prancis:
1. Bidang politik
 Liberalisme semakin berkembang,
 Tumbuh kesadaran menempatkan Undang-undang sebagai kekuasaan tertinggi,
 Menyadarkan rakyat menuntut kebebasan, menentang kekuasaan asing, memunculkan semangat nasionalisme, dan
 Keinginan membentuk negara berkedaulatan rakyat.

2. Bidang Ekonomi
 Sistem ekonomi merkantilisme diganti dengan sistem liberal,
 Petani memiliki kesempatan menjadi pemilik tanah,
 Terbukanya sektor industri,
 Penghapusan hak istimewa bangsawan dan pendeta.

3. Bidang sosial
 Feodalisme dihapuskan,
 Lahirnya undang-undang dan hukum yang menjamin HAM,
 Hak milik rakyat dilindungi oleh hukum,
 Semua warga mempunyai hak yang sama dalam pendidikan, serta
 Munculnya golongan buruh, petani, kaum kapitalis.

d. Beberapa tokoh dalam Revolusi Perancis:
1. Jean Baptiste Jules Bernadotte, kelak menjadi Raja Swedia
2. Jean-Paul Marat
3. Louis XVI dari Perancis
4. Louis XVII dari Perancis
5. Marie Antoinette
6. Napoleon Bonaparte
7. Voltaire
8. Maxmilan Robespierre

e. Tokoh penentang absolutisme:
1. John Locke, pemerintahan harus dipegang oleh legislatif, eksekutif, federatif.
2. Montesquieu, pemisahan kekuasaan dengan Trias Politica : legislatif, eksekutif, yudikatif
3. JJ. Rosseau, pemerintahan demokrasi [kekuasaan di tangan rakyat], bukunya: Du Contract Social
4. Voltaire, mengajarkan usaha-usaha menentang dominasi gereja.

f. Akhir dari revolusi prancis
Setelah Louis XVI dihukum mati, Inggris mengumumkan perang kepada perancis. Perancis semakin terkepung setelah Negara promonarki yang merasa terancam oleh gerakan revolusioner, menyatakn perang kepada Perancis.

Sepanjang tahun 1793, pasukan Perancis banyak mengalami kekalahan. Suasana perang tersebut menimbulkan pemberontakan dari dalam negeri. Untuk mengatasi masalah tersebut, pemerintaha revolusioner membentuk komite keselamatan umum. Tugas dari komite tersebut adalah menyelamatkan Republik Perancis dengan cara apapun. Komite tersebut menangkap siapa saja yang dianggap anti revolusi. Masa itu dikenal dengan pemerintahan teror. Tokoh yang terkenal pada masa itu adalah Maxmilan Robespierre.

Pemerintahan teror berakhir pada tahun 1794, setelah Robepierre ditangkap dan dihukum mati. Kemudian pemerintahan dijalankan oleh Directorate. Tahun 1799 terjadi kemelut politik, kemelut tersebut terjadi akibat ulah kalangan oposisi pendukung monarki. Mereka bermaksud menggulingkan Directorate. Di tengah ancaman tersebut, tampilah Napoleon Bonaparte menyelamatkan Republik Perancis. 9 November 1799, Napoleon memegang kendali pemerintahan dan berakhirlah Revolusi Perancis.

REVOLUSI RUSIA 1905 dan 1917
Keadaan Rusia Sebelum Revolusi
Rusia adalah Negara kerajaan diperintah oleh seorang Tsar atau kaisar.Sebagian besar Tsar yang memerintah di kerajaan Rusia bersifat otoriter dan bertindak sewenang-wenang terhadap rakyatnya.

Ketika Tsar Nicholas II (1894-1917) memerintah Rusia, ia menjalankan pemerintahan dengan sangat reaksioner. Tetapi dalam bidang ekonomi bersifat progresif. Hal ini menyebabkan industrialisasinya berkembang pesat.Kemajuan industri menyebabkan berkembangnya gerakan sosialisme di Rusia.Akibatnya Tsar Nicholas II menjadi korban dari gerakan sosialisme.

Pada tahun 1917, Tsar Nicholas II diturunkan dari tahta kerajaannya & dibuang ke Serbia.Tahun 1918, Tsar Nicholas bersama dengan keluarganya dibunuh oleh kaum Komunis (Bolsjewiki/Bolshevik).

Peristiwa-peristiwa besar yang terjadi sebelum Revolusi Rusia

a. Industralisasi
Menteri Keuangan yaitu sergey witte,berjasa dalam perkembangan industri di Rusia sejak th. 1892.Industri ini dibangun agar dapat bersaing dengan negara-negara Eropa Barat. Industri yang dibangun,seperti industri tekstil. Pertambangan batu bara, minyak, besi, dst.

b. Munculnya Sosialisme di Rusia
Perkembangan industri yang cukup pesat menyebabkan munculnya golongan buruh (proletar) yang berakibat kemunculan gerakan sosialisme pada masa pemerintahan Tsar Nicholas II, George Plekhanov mendirikan Partai Sosial Demokrat (1898) programnya adalah persamaan dalam hukum, kemerdekaan pers, berbicara, berkumpul serta perbaikan nasib buruh dan petani. Pada tahun 1903 Partai Sosial Demokrat pecah menjadi Partai Sosialis (Mensjewiki/Menshevik) yang dipimpin oleh George Plikhanov kemudian dilanjutkan oleh Kerensky. Partai lainnya adalah Partai Komunis (Bolsjewiki/Bolshevik) yang dipimpin oleh Vladimir Ulyanov (nama samaran Lenin), kemudian beralih kepada Josef Dschugaschvili (terkenal dengan nama Salatin).

c. Perang Rusia-Jepang (1904-1905)
Pada perang ini Rusia mengalami kekalahan yang menyebabkan derajat & kepercayaan Tsar di mata rakyat semakin morosot.Baik kaum Menshevik maupun Bolshevik menuntut kepada pemerintahan Tsar untuk melaksanakan perubahan-perubahan secara liberal.

d. Minggu berdarah (22 Januari 1905)
Pada hari minggu,22 Januari 1905 kaum buruh (laki-laki dan perempuan) yang dipimpin oleh Gapon (nama lengkapnya Georgy Apollonovica Gapon seorangpendeta) berbaris meuju istana Tsar untuk menyampaikan (petisi) tentang pemerintahan liberal dan perbaikan nasib kaum buruh. Karena tidak bersenjata dan tidak agresif itu disambut dengan tembakan-tembakan oleh pasukan pengawal istana. Peristiwa ini menyebabkan rakyat marah & bahkan menjadi salah satu penyebab Revolusi tahun 1905.

Revolusi Rusia dibagi atas dua bagian yaitu :
1. Revolusi Rusia 1905
2. Revolusi Rusia 1917

Revolusi Rusia 1905
Meletusnya revolusi Rusia tahun 1905 diawali dengan pemogokan umum di st. Petersburg (Petrograd/Leningrad). Diikuti oleh seluruh bangsa Rusia. Kaum buruh di st.Petersburg membentuk Dewan Buruh (Soviet), kemudian diikuti oleh buruh-buruh seluruh Rusia. Kaum buruh yang semakin bertambah besar, mendesak Tsar Nicholas II untuk membuat Undang-Undang Dasar (UUD) bagi Rusia. Dibentuk dan diumumkan oleh Tsar pada bulan Oktober 1905 sehingga dikenal dengan sebutan Oktober Manifesto 1905.

Kaum liberal merasa puas dengan dikeluarkannya UUD. Namun kaum Sosialis dan komunis merasa tidak puas, dan melanjutkan berbagai pemberontakan. Tetapi pemberontakan ini dapat ditindas dengan kejam oleh angkatan perang Rusia yang masih setai kepada Tsar. Revolusi Rusia 1905 memunculkan beberapa akibat, yakni:

Adanya perubahan agraria dari Menteri Stolypin tahun 1906, dan Dibentuknya Dewan Perwakilan Rakyat (Duma).

Revolusi Rusia 1917
Faktor-faktor yang menyebabkan munculnya Revolusi Rusia tahun 1917:
1. Pemerintahan Tsar Nicholas II yang reaksioner.
2. Tsar tidak mau memberikan hak-hak politik yang sungguh-sungguh kepada warga negaranya.

3. Duma (Dewan Rakyat) yang dibentuk atas perintah Tsar tidak sepenuhnya mewakili rakyat, hanya sebagai badan penasehat Tsar.

Susunan pemerintahan Tsar yang buruk.Pemerintahan tidak disusun secara rasional,tetapi atas dasar favoritisme(mementingkan kesukaan terhadap seseorang).Tsar tidak memilih orang-orang yang cakap,tetapi orang yang disukainya untuk duduk di pemerintahan.

Perbadaan Sosial yang mencolok.Tsar dan kaum bangsawan hidup mewah dan kaya raya,sementara rakyat terutama para petani dan buruh hidup miskin dan sengsara.

Persoalan Tanah.Menteri Stolypin (nama lengkapnya Pyotr Arkadyevich Stolypin) yang melakukan perubahan agrarian tahun 1906, tidak dapat sepenuhnya untuk dilakukan.karena kaum bangsawan masih tetap menjadi penguas atas tanah-tanah yang cukup luas dan dikerjakan oleh para petani. Para petani itu menuntut tanah menjadi miliknya.

Munculnya aliran-aliran yang menentang Tsar seperti aliran-aliran dari kaum Liberal, dan kaum sosialis. Kaum sosialis terbagi atas 2 aliran yaitu aliran sosial Demokrat & aliran Komunis.

Kekalahan Perang pasukan Rusia didaerah Tannenber dan Danau Misuri sangat mengecewakan rakyat dan menghilangkan kepercayaan rakyat terhadap Tsar. Rakyat jemu menginginkan perang dan mereka menginginkan perdamaian.

Bahaya Kelaparan Mengancam lima belas juta rakyat Rusia dimobilisasi untuk perang. Hal ini menimbulkan kekurangan tenaga kerja pada bidang industri maupun pertanian.Pertanian terbelengkai, ekonomi Negara kacau & akibatnya bahaya kelaparan mengancam.

Revosi Rusia tahun 1917 ini dapat dibagi dlm 2 fase yaitu revolusi Februari 1917 dan Revolusi Oktober 1917.

a. Revolusi Februari 1917
Revolusi Februari 1917 ini dimulai dari Petrograd (Leninggrad sekarang).
Masyarakat Rusia yang dikoordinasikan oleh golongan liberal, sosialis dan komunis menuntut bahan makanan,kemudian diikuti pemogokan pemogokan diperusahaan parusahaan. Tentara yang diperintahkan untuk menembak para demonstran dan para pemogok, berbalik menembak para komandannya sendiri.Revolusi Rusia meletus, Tsar Nicholas II ditawan dan dipaksa untuk turun tahta. Kelompok revolusi membentuk pemerintah sementara atas Negara Rusia. Pemerintah sementara itu dipimpin oleh kaum liberal.

b. Revolusi Oktober 1917 (Revolusi Komunis)
Pada bulan April 1917, Lenin kembali ke Rusia dari perjalanannya di Jerman, Perancis, Inggris, Austria, dan Swiss. Pada tahun itu pula Leon Trotsky (Bronstein) juga kembali ke Rusia dari Amerika Serikat. Kedua tokoh ini merupakan pemimpin gerakan komunis di Rusia.
Ketika pemerintahan dari kaum sosialis kehilangan kepecayaannya terhadap rakyat, maka kaum kumunis mendekati rakyat dengan memberikan harapan-harapan, menganjurkan kepada para petani untuk membagi-bagi tanah dan para buruh untuk menyita pabrik-pabrik.
Revolisi dimulai di Petrograd. Tanggal 25 Oktober 1917 pemerintahan sosialis di bawah Kerensky berhasil digulingkan oleh kaum komunis yang dipimpin oleh Lenin. Pemerintahan Rusia kemudian dipegang oleh Lenin, serta langsung mengadakan perubahan secara besar-besaran.

Kaum pendukung Tsar menyebut dirinya Rusia Putih dan kaun komunis menyebut dirinya Rusia Merah. Kaum Rusia Putih melakukan perlawanan terhadap pemerintahan yang dipegang oleh kaum komunis. Perlawanan kaum Rusia Putih dipimpin oleh Jendral Denikin (nama lengkapnya Anton Ivanovich Denikin) dan Wrangel (Pyotr Nikolayevich Wrangel). Kaum Rusia Putih mendapat bantuan dari sekutu (Negara-negara Eropa Barat) yang tidak menginginkan berkembangnya komunisme di Rusia.

c. Pemerintahan Lenin (1917-1924)
Sejak 1917 pemerintahan Rusia dipegang oleh kaum komunis di bawah pimpinan Lenin. Kemudian pada tahun 1919 Lenin membentuk Komintern (Komunis Internasional) yang bertugas menyebarkan komunisme di seluruh dunia. Pada 1947 Komantern dilebur karena terkesan berbau imperialisme Rusia dan digantikan dengan Kominform (Komunitas Informasi) yang menjadi pusat propaganda komunis di seluruh dunia.

Pada 1922 terbentuk USSR (Union of Soviet Socialist Republic atau Uni Republik Soviet Sosialis) untuk menggantikan FRSSR (Federasi Republik-republik Soviet Sosialis Rusia). Pada 1924 Lenin meninggal dunia. Jenazahnya dimakamkan di dekat Kremlin dalam satu Mausoleum (makam yang indah). Pemimpin Rusia selanjutnya dipegang oleh Stalin hingga tahun 1953. Kemudian dengan munculnya glasnost dan perestroika dari Mikhail Gorbachev tahun 1987, Rusia (Uni Soviet) mulai membuka diri dari pengaruh luar (Barat). Mikhail Gorbachev memunculkan politik glasnost dan perestroika bertujuan untuk memperkuat sendi-sendi komunisme di Rusia.Pada 1991, Uni Soviet menyatakan membubarkan diri yang diikuti oleh berdirinya Negara-negara baru pecahan Uni Soviet.

d. Tokoh-tokoh dalam Revolusi Rusia
- George Plekhanov
- Lenin (Vladimir Ulyanov)
- Tsar Nicholas II
- Joseph Stalin
- Nikita Khruschev

PENGARUH REVOLUSI PRANCIS DAN DAN REVOLUSI RUSIA TERHADAP PERGERAKAN NASIONAL INDONESIA

Pada tahun 1808 Lodewijk Napoleon (adik Napoleon Bonaparte dan Penguasa Belanda) mengirim Herman Willem Deandels ke Indonesia sebagai Gubernur Jendral. Sebagai orang yang mengagumi prinsip-prinsip Revolusi Perancis, dia membawa paham liberal ke Indonesia. Paham tersebut kemudian berkembang dan dianut sebagai ideologi oleh organisasi pergerakan nasional Indonesia, seperti Indische Partij.

Revolusi Rusia pada tahun 1917 telah melahirkan negara Uni Soviet. Negara itu menganut komunisme sebagi satu-satunya idiologi. Pada tahun 1920, lenin mengumandangkan komintern sehingga komunisme bukan saja berkembang di Uni Soviet, tetapi berkembang juga diseluruh dunia termasuk di Indonesia.

Di Indonesia, paham komunis diperkenalkan oleh orang Belanda bernama Sneevliet yang lama menetap di Rusia. Tahun 1914, dia mendirikan Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV). Melalui organisasi ini lah, dia mengembangkan paham komunis terutama kepada kalangan buruh.

Kemudian beberapa tokoh Serekat Islam Cabang Semarang antara lain, Semaun dan Darsono terpengaruh oleh paham tersebut. Kemudian ISDV berubah nama menjadi Partai Komunis Indonesia (PKI)

Kesimpulan: Adanya Revolusi Perancis dan Rusia memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap pergerakan nasional Indonesia. Revolusi Perancis membangkitkan rasa nasionalisme rakyat Indonesia, sedangkan Revolusi Rusia melahirkan paham komunis di Indonesia.

image source:

article source:

No comments:

Post a Comment