Bagi anda seorang yang bekerja di laboratorium kesehatan, baik seorang analis kesehatan, analis kimia, maupun analis farmasi, pasti tidak asing lagi dengan metode ini, yaitu kromatografi lapis tipis (KLT/TLC)
A. Fungsi alat ini :
Untuk memeriksa zat-zat seperti : Pestisida, Obat-obatan dan zat-zat lain yang dapat larut dalam pelarut organik misalnya : toxin, bahan-bahan kosmetika dan lain-lain.
Thin layer chromatography adalah suatu alat yang bekerjanya berdasarkan atas chromatography adsorbsi.
Pada cara ini komponen-komponen suatu campuran memisah karena perbedaan kecepatan migrasi pada lapisan adsorben yang tipis. Sejak tahun 1960 cara ini digunakan secara luas karena : cepat, peka dan mempunyai daya pemisah yang besar.
Suatu campuran dengan komponen dalam jumlah mikro dapat dipisahkan dengan efisien.
B. Komponen Alat dan Reagen
1. Alat-alat :
a. Adsorben Applicator : alat untuk membuat layer pada lempeng kaca (glass-plate) berukuran 20 x 20 cm.
b. Tempat menyimpan lapisan adsorben yang telah jadi.
c. Oven : untuk mengaktifkan layer.
d. Lempeng plastik untuk meneteskan / menyemprotkan (Spottling Guide).
e. Chromatography Chamber (tempat meng-eluir).
f. Lampu Ultraviolet (UV)
g. Alat Spray.
h. Pipa kapiler.
2. Reagent.
a. Silica Gel-G (Merck)
b. n Hexan (merck)
c. AgNO3 0,5 % dalam ethanol.
d. Alcohol
e. Aceton.
f. Asam acetat 5%
g. Bahan standard untuk gol. Chlorinated Hydrocarbon Insectisida (CHI) : Aldrin,DDT, Endrine, Thiodan.
Bahan standard untuk pestisida golongan Organo Phosphat esther Insectisida (OPI) : Diasinon, Malathion, Sumithion, Phosphamidon dan lain-lain.
C. Prosedur Pemeriksaan :
1. Pembuatan Layer :
a. Siapkan adsorben applicator untuk membuat layer setebal 0,25 mm atau 0,2 mm diatas lempeng kaca ukuran 20 x 20 cm.
b. 10 gram silica gel G dimasukkan dalam mortir yang bergaris tengah 10 cm.
c. Tambah 20 cc / 22 cc aquadest dengan cara bertahap yaitu dengan memberi 16 cc dahulu stop watch dipijit kemudian di aduk pelan-pelan, sampai menjadi massa pasta putih yang homogen dan usahakan bebas dari gelembung-gelembung udara. Sambil di aduk tambah lagi aquadest 2 cc, aduk, tambah lagi 2 cc. Kalau massa masih kental tambah lagi 2 cc. Penambahan Aquadest ini menurut keperluannya sampai memperoleh pasta yang baik.
d. Kemudian dimasukkan pada adsorben applicator, lempeng kaca di dorong. Maka silica gel akan melapisi lempeng kaca.
e. Waktu yang diperlukan sejak penambahan aquadest yang pertama samapi pendorongan lempeng kaca tidak boleh lebih dari 100 detik.
f. Adsorben layer yang sudah selesai di dorong dibiarkan dulu selama 5 menit diatas Applicator adsorben, kemudian dikeringkan di udara biasa selama 2 jam.
g. Layer tersebut kalau akan di pakai harus diaktifkan dahulu dalam oven selama 30 menit temperatur 110oC.
2. Cara Chromatograhy.
a. Penetesan / Penyemprotan.
Sampel (bahan yang akan diperiksa) di ekstraksi dahulu dengan pelarut yang sesuai, misalnya untuk pemeriksaan pestisida maka pelarutnya yaitu : n Hexan atau Chloroform (CHCl3). Kalau sampel berupa padat maka harus diekstrak dengan alat Soxhlet. Layer di beri tanda pada permulaan elusi dan pada akhir elusi (perambatan eluent).
1. Pada tepi bagian bawah tidak dibuat garis, hanya diberi titik pada bagian tepi sebagai tanda permulaan elusi atau pada tempat penetesan.
2. Pada bagian tepi atas dibuat garis sebagai garis akhir perambatan eluent berjarak 12/14 cm dari titik penetesan.
Pasang lempeng plastik (Spottling Guide) diatas layer. Hasil ekstraksi diteteskan / disemprotkan pada layer dengan jarak antara spot-spot sampel atau spot sampel dengan standard diatur sedemikian rupa supaya tidak terlalu dekat. Diameter tetesan diusahakan maksimum 6 mm.
b. Elusi
i. Setelah selesai penetesan , layer dibiarkan Selama 5 menit (diuapkan).
ii. Masukkan ke dalam chamber, yang sebelumnya sudah diisi dengan larutan eluent missal n Hexan (eluent dituangkan kedalam chamber 1 jam sebelum penetesan, supaya ruang chamber jenuh dengan eluent).
iii. Karena gaya kapiler, maka eluen bermigrasi ke atas.
iv. Komponen-komponen zat / pestisida yang terdapat dalam campuran ikut bermigrasi ke atas, dengan kecepatan yang berbeda sesuai dengan kelarutannya dalam eluen dan berbanding terbalik dengan affinitasnya terhadap adsorbent.
v. Setelah eluent mencapai garis akhir elusi layer dikeluarkan dari chamber, dan diuapkan.
vi. Kemudian layer ditempatkan pada spray box dan siap di spray.
c. Penyemprotan.
Reagent untuk spray yang dipakai untuk pestisida ada 2 macam :
1. Untuk Pestisida golongan Chlor Hidro Carbon : menggunakan larutan AgNO3 0,5 % dalam alcohol.
2. Untuk Pestisida golongan Phoisphat eshter menggunakan larutan Brom Phenol Blue dan asam acetat 5 %.
Setelah layer di spray, diuapkan dan dipanasi Sinar Ultra Violet, maka akan terlihat spot-spot.
Pada Pestisida golongan Chlor Hydro Carbon : abu-abu.
Pada Pestisida golongan Phosphat Esther : Biru – Violet.
a. : Untuk permulaan elusi
b. : Garis akhir dari permbatan elusi.
c. : Tinggi permukaan eluen tidak boleh
Melampaui a
Gambar layer di dalam chromatography chamber.
Pembacaan :
1,2,3 : Standard : Aldrine, DDT, Endrin.
4 sampel : terdapat spot yang Rf sama dengan spot no. 1 (aldrine). Jadi sampel no.4 terdapat aldrine.
5 sampel tidak terdapat spot, jadi sampel nomor 5 tidak ditemukan pestisida aldrine, DDT, endrine.
Rf : perbandingan antara jarak yang ditempuh zat dengan jarak yang ditempuh oleh eluen. Tinggi / jarak aldrin missal 10 cm.
Maka Rf nya = 10/12 10 = jarak yang ditempuh oleh zat
= 0,833 12 = jarak yang ditempuh oleh eluent.
D. Sarana Penunjang :
1. Timbangan (Balance pharmacenlia )
2. Labu Erlenmeyer
3. Gelas ukur
4. Mortir diameter 10 cm dengan stampernya.
5. Alat pencatat waktu
6. Alat untuk ekstraksi
E. Komponen Biaya :
1. Membeli alat pokok
2. Membeli reagensia
3. Pengadaan sarana penunjang dan spare part seperti :
a. Alat spray dari kaca atau sprayer dengan aerosol
b. Chromatography Chamber
c. Pipa kapiler
sumber:
http://ripanimusyaffalab.blogspot.com/2010/12/thin-layer-chromatography-tlc.html
0 comments: