Tuesday, May 25, 2010

SISTEM KOORDINASI

Tubuh manusia tersusun atas berbagai organ dengan fungsi tertentu. Organ-organ tersebut memiliki ketergantungan satu sama lain. Agar semua organ tersebut dapat bekerja dengan baik, diperlukan sistem koordinasi yang mengatur kerja alat-alat tubuh.

Sistem koordinasi tubuh manusia terdiri atas sistem saraf, sistem hormon dan sistem indra.

SISTEM SARAF MANUSIA

Bagian penting dari sistem saraf manusia adalah sel-sel saraf (neuron)
Bagian-bagian sel saraf (neuron):

a. Dendrit:
  • Berupa serabut pendek sitoplasma pada badan sel yang bercabang-cabang
  • Berfungsi menerima dan menghantarkan rangsangan dari luar ke badan sel saraf
b. Neurit (akson):
  • Merupakan serabut panjang dari sitoplasma
  • Berfungsi menghantarkan rangsangan dari badan sel saraf satu ke sel saraf lain
c. Inti sel
d. Badan sel
Di dalam neurit terdapat benang-benang halus yang disebut mikrofibril dan neurofibril. Mikrofibril dan neurofibril berfungsi untuk menjaga bentuk dan kepadatan sel saraf. Neurit dibungkus oleh selaput mielin di sebelah dalam dan sel Schwann di sebelah luar. Pada bagian neurit ada bagian yang tidak terselubung oleh selaput mielin. Bagian tersebut disebut nodus Ranvier. Hubungan antara dua atau lebih sel saraf disebut sinapsis.

Berdasarkan fungsinya, sel saraf dibedakan atas:
  1. Sel saraf sensori, berfungsi menghantar rangsang (impuls) dari indra ke saraf pusat (otak) dan sumsum tulang belakang.
  2. Sel saraf motor, berfungsi menghantar rangsang (impuls) dari saraf pusat (otak) atau sumsum tulang belakang ke otot atau kelenjar.
  3. Sel saraf penghubung / konektor, berfungsi meneruskan rangsangan dari saraf sensori ke saraf motor.
Rangsang yang berasal dari lingkungan diterima oleh ujung-ujung saraf pada alat indra, dan kemudian diubah menjadi impuls. Impuls dibawa oleh sel saraf sensori menuju pusat saraf, yaitu otak. Otak akan mengolah informasi tersebut menjadi sebuah tanggapan. Tanggapan yang berupa impuls ini kemudian dikirim melalui sel saraf motor.

Jalannya rangsang sehingga terjadi gerak adalah sebagai berikut:
Rangsang -> reseptor -> saraf sensori -> saraf pusat-> saraf motor -> efektor -> gerak

Gerak spontan yang disebabkan oleh suatu rangsang dari luar tubuh, misalnya bersin dan keluarnya air mata yang terjadi tanpa melalui pusat kesadaran terlebih dahulu disebut gerak refleks.

Bagan Sistem Saraf Manusia

Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang (medula spinalis).
Dilindungi oleh selaput meninges yang terdiri dari tiga lapis, yaitu:
  1. Pia meter : selaput paling dalam, banyak mengandung pembuluh darah.
  2. Arakhnoid : terletak di antara pia meter dan dura meter, berupa selaput jaringan yang lembut.
  3. Dura meter : lapisan terluar yang padat dan keras serta menyatu dengan tengkorak.
Otak
Otak merupakan saraf utama dan terletak di rongga tengkorak. Otak manusia tersusun atas otak besar, otak kecil, dan sumsum lanjutan.
Otak besar (serebrum), terdiri dari dua belahan:
  1. belahan kanan, berfungsi mengatur tubuh bagian kiri
  2. belahan kiri, berfungsi mengatur tubuh bagian kanan


Otak besar berfungsi untuk berpikir, pusat kesadaran, pusat ingatan, serta sebagai pengendali kesadaran kita.

Bagian-bagian otak besar:
  1. bagian depan (lobus olfaktori): pusat pembau
  2. bagian belakang (lobus oksipitalis): pusat penglihatan
  3. bagian samping/pelipis (lobus temporalis): pusat pendengaran
  4. ubun-ubun belakang: pusat sensori yang mengolah rangsang dari reseptor
  5. ubun-ubun depan: pusat motor yang mengkoordinasi gerak sadar
  6. korteks serebri (bagian luar otak besar): pusat kesadaran, pusat ingatan, kecerdasan, kemauan dan sikap
Otak kecil (serebelum), terletak di bawah otak besar dan terbagi menjadi belahan kanan dan kiri yang dihubungkan oleh jembatan Varol yang berfungsi menghantar impuls/rangsang.

Fungsi Otak kecil:
  1. mengatur keseimbangan tubuh
  2. mengkoordinasi kerja otot-otot pada waktu bergerak
Di depan otak kecil dan jembatan Varol terdapat otak tengah. Bagian pada otak tengah adalah lobus optikus, yaitu pusat refleksi pupil mata.

Sumsum Lanjutan (Medula Oblongata)
Merupakan penghubung Otak kecil dengan sumsum tulang belakang. Terletak di bagian depan otak kecil dan sebelah bawah otak besar.
Berfungsi mengatur denyut jantung, kecepatan pernapasan, tekanan darah, suhu tubuh, refleks menelan, muntah, betuk, bersin.

Ditulis oleh : khairul anas ~ All- Round About Knowledge
Anas InsideSobat sedang membaca artikel tentang SISTEM KOORDINASI. Oleh Admin, Sobat diperbolehkan mengcopy paste atau menyebar-luaskan artikel ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link dibawah ini sebagai sumbernya

0 comments:

Leave a Reply