Dongeng adalah cerita tentang tokoh yang mengalami suka dan duka kehidupan. Banyak cerita dongeng yang dapat memberikan pelajaran yang baik untuk kehidupan kita. Misalnya, pelajaran tentang kebaikan moral yang selalu menang dalam melawan kejahatan, pengorbanan seorang ibu, dan kecerdikan dalam menghadapi masalah. Banyak cerita dongeng yang dapat kita ambil manfaatnya, agar kita selalu berhati-hati dalam perbuatan sehari-hari. Perhatikan contoh berikut ini!
Kisah Skolong Pemuda Tampan Tersebutlah seorang anak muda bernama Skolong Reba Todo. Karena nadar kedua orang tuanya, Skolong yang tampan itu sudah direncanakan untuk dijodohkan dengan anak bibinya. Walaupun anak bibinya itu belum lahir, Skolong sudah disuruh ibunya untuk mulai tinggal bersama dengan bibinya. Maksud ibunya, kelak kalau bibinya melahirkan anak gadis yang cantik maka gadis itu langsung akan dijodohkan dengan Skolong. Skolong pun berangkat menuju ke rumah bibinya. Ia diterima oleh bibinya dengan ramah. Bibinya sangat senang karena Skolong tampan dan rajin. Skolong membantu mencarikan kayu api. Ia pun rajin bekerja di kebun bersama pamannya. Waktu itu bibinya sedang hamil. Tentu saja Skolong berharap bibinya melahirkan seorang putri cantik. Tetapi harapan tinggal harapan, tidak semua harapan sesuai dengan kenyataan, ternyata, yang lahir bukanlah seorang putri cantik. Melainkan sebuah cue atau ubi hutan yang berbulu-bulu. Cue biasanya tumbuh begitu saja di hutan, tidak ditanam manusia dan juga tidak dipelihara manusia. Paman, Bibi, dan Skolong tentu sangat sedih. Mereka tak habis pikir atas kelahiran si Cue. Tapi bagaimanapun makhluk itu adalah anak mereka. Mereka harus menerima dengan ikhlas. Lebih-lebih si Cue bisa bicara layaknya manusia. Mereka berharap Skolong tetap bersedia menerima Cue sebagai calon istrinya. Namun, pemuda itu tidak mau. Skolong pun berniat untuk kembali ke rumah ibunya. "Kakak Skolong," kata Cue, "kalau kau kembali ke rumah ibumu, aku juga ikut." "Ibuku tidak suka padamu karena kamu sebuah cue. Badanmu tidak berbentuk, kaki dan tanganmu tidak ada. "Bagaimana kamu bisa membantu ibuku? Lagi pula, badanmu kotor dan penuh bulu," demikian kata-kata Skolong. Sambil berkata begitu, Skolong berkemas-kemas untuk segera kembali ke rumah orang tuanya. Si Cue pun ikut berkemas-kemas. Si Cue tidak malu dan tidak sakit hati sekalipun diejek oleh Skolong. Skolong Reba Todo berjalan menuju ke kampungnya. Sekitar lima belas meter di belakangnya menyusul pula si Cue hendak menuju ke kampung Skolong. Di tengah perjalanan, kadang-kadang si Cue bergulir mendahului si Skolong, tetapi Skolong tidak mengetahuinya. Skolong mengira bahwa si Cue masih berada di belakangnya, tahu-tahu si Cue berada di depannya. Jika si Cue sedang berada di depan, seolah-olah Skolong melihat rombongan manusia yang berjalan dari arah berlawanan. Sebenarnya, rombongan itu adalah rombongan si Cue, tetapi skolong tidak mengenalnya. Ketika Skolong berpapasan dengan rombongan itu, beberapa orang bertegur sapa dengan Skolong. |
Leo dan Simon Tuan Mugabe seorang pengusaha kayu. Ia mempunyai banyak pekerja yang pandai membuat kayu-kayu gelondongan menjadi meja, kursi, dan lemari yang bagus. Ia juga mempunyai dua penebang kayu yang bertugas menebang pohon di perkebunan miliknya. Tuan Mugabe sangat memperhatikan lingkungan. Setiap satu pohon ditebang, maka ia akan menanam seratus pohon kecil di perkebunannya yang luas. Padahal tubuhmu lebih besar dan kuat dibanding Simon," Tuan Mugabe heran. Karena penasaran, Tuan Mugabe pun berusaha menyelidiki hal itu. Pagi-pagi sekali, ia sudah berada di dalam hutan mengawasi kedua pekerjanya. Yang pertama datang adalah Leo. Begitu sampai, ia langsung menebang pohon "Mengasah?" Hamba tidak punya waktu untuk mengasah kapak, hamba terlalu sibuk menebang pohon," jawab Leo jujur. Pertanyaan: |
Tugas 4.1
- Carilah cerita dongeng di koran atau majalah yang memberikan pesan dan manfaat untuk situasi sekarang!
- Tulislah pada selembar kertas pesan yang ada dalam cerita dongeng tersebut!
0 comments: