BeritaUnik.net – Seiring melesatnya popularitas tim
nasional Indonesia, pelatih Alfred Riedl pun terkena imbasnya. Meski
pelatih 61 tahun asal Austria ini tak menginginkan atau menyadarinya.
Riedl terkenal keras dalam menerapkan disiplin kepada para
pemainnya. Pelatih asal Austria itu tak ragu memarahi pemainnya bila
melanggar aturan yang sudah dibuatnya.
Ketegasan Riedl terbukti saat mencoret nama Boaz Solossa dari
timnas. Striker Persipura Jayapura itu didepak setelah tak kunjung
memenuhi panggilan PSSI mengikuti pemusatan latihan tahap terakhir.
Di lapangan, Riedl juga tak segan-segan memarahi pemainnya yang tak
serius dalam latihan. Tak peduli apakah pemain tersebut bintang
lapangan atau tidak. Seluruh pemain diperlakukan sama oleh Riedl.
Tak hanya kepada para pemainnya, sikap yang sama juga ditunjukkan
Riedl saat bersinggungan dengan media. Riedl tak segan-segan menegur,
bahkan menolak permintaan wartawan bila tak sesuai dengan prinsipnya.
Selama menangani timnas, setidaknya terekam lima hal yang tidak
disukai oleh Riedl saat berhadapan dengan wartawan. Baik itu saat jumpa
pers maupun ketika diwawancara seusai memimpin anak buahnya.
Berikut 5 hal paling dibenci Riedl saat sesi wawancara:
1. Suara gaduh saat jumpa pers
Dalam jumpa pers pertamanya di Indonesia, Riedl telah memberi lampu kuning kepada para wartawan. Riedl berang ketika terjadi kegaduhan saat dirinya sedang menjawab pertanyaan salah seorang wartawan.
Dalam jumpa pers pertamanya di Indonesia, Riedl telah memberi lampu kuning kepada para wartawan. Riedl berang ketika terjadi kegaduhan saat dirinya sedang menjawab pertanyaan salah seorang wartawan.
“If you are my players, you will have a trouble (Jika Anda pemain saya, maka Anda akan mendapatkan masalah),” katanya kala itu.
2. Pertanyaan seputar penampilan pemainnya secara individu
Dalam sesi tanya jawab, Riedl juga tidak akan pernah mau memberikan penilaian mengenai penampilan masing-masing pemainnya. Riedl juga tidak pernah menyalahkan ataupun memuji salah satu pemainnya.
Dalam sesi tanya jawab, Riedl juga tidak akan pernah mau memberikan penilaian mengenai penampilan masing-masing pemainnya. Riedl juga tidak pernah menyalahkan ataupun memuji salah satu pemainnya.
Menurut Riedl keberhasilan timnya dalam sebuah pertandingan bukan
hasil kerja satu pemain saja. “Kalau kami kalah, silahkan salahkan
saya,” katanya.
3. Diarahkan oleh ‘sutradara’
Euforia kemenangan beruntun timnas di Piala AFF 2010 disambut dengan antusias oleh media. Terbukti dengan meningkatnya jumlah peliput yang selalu hadir pada setiap latihan timnas.
Euforia kemenangan beruntun timnas di Piala AFF 2010 disambut dengan antusias oleh media. Terbukti dengan meningkatnya jumlah peliput yang selalu hadir pada setiap latihan timnas.
Lonjakan arus pemberitaan timnas mulai meningkat sejak Indonesia
sukses mempermalukan Malaysia 5-1. Beberapa pemain yang dianggap
sebagai bintang pun menjadi incaran seluruh media hingga infotainment.
Riedl kembali berang saat beberapa media mulai melakukan wawancara
di Hotel Sultan, Senayan, tempat timnya menginap. Apalagi, saat media
meminta pemain-pemainnya untuk mengucapkan kata-kata promo di depan
kamera. Riedl sendiri dengan tegas menolak untuk melakukan hal tersebut.
“Anda tidak perlu mengatur teks yang akan saya sampaikan di depan
kamera,” katanya saat diminta mengucapkan himbauan agar penonton tidak
membawa kembang api ke dalam stadion.
4. Mengangkat telepon saat jumpa pers
Di Palembang, Alfred Riedl pernah menegur salah seorang wartawan yang mengangkat teleponnya saat dirinya memberikan penjelasan. Menurutnya, sikap tersebut tidak sopan dan tidak menghargai dirinya.
Di Palembang, Alfred Riedl pernah menegur salah seorang wartawan yang mengangkat teleponnya saat dirinya memberikan penjelasan. Menurutnya, sikap tersebut tidak sopan dan tidak menghargai dirinya.
“Sangat tidak sopan bila Anda berbicara dengan orang lain saat saya memberikan penjelasan mengenai pertanyaan Anda,”katanya.
5. Sentuhan fisik
Menepuk pundak bagi sebagian orang merupakan simbol keakraban. Namun, hal ini sepertinya tidak berlaku bagi Alfred Riedl.
Menepuk pundak bagi sebagian orang merupakan simbol keakraban. Namun, hal ini sepertinya tidak berlaku bagi Alfred Riedl.
Dalam sebuah kesempatan Riedl terlihat kesal setelah pundaknya
ditepuk oleh seorang wartawan seusai memberikan keterangan di Stadion
Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta.
Dengan nada serius Riedl mengatakan “Jangan pernah sentuh saya.
“Saya tidak bercanda, jangan pernah mengulanginya lagi,” tegasnya.
0 comments: