Gaya
belajar adalah kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan, di
sekolah dan dalam situasi-situasi antar pribadi. Ketika kita menyadari
bagaimana diri ini dan orang lain menyerap dan mengolah informasi, kita
dapat menjadikan belajar dan berkomunikasi lebih mudah dengan gaya
sendiri. (Oktaria, 2007)
Dalam buku Quantum Learning dipaparkan 3 modalitas belajar seseorang yaitu modalitas visual, auditorial atau kinestetik (V-A-K). Walaupun masing2 dari kita belajar dengan menggunakan ketiga modalitas ini pada tahapan tertentu, kebanyakan orang lebih cenderung pada salah satu di antara ketiganya.
1. Visual (belajar dengan cara melihat)
Lirikan keatas bila berbicara, berbicara dengan cepat.Bagi
siswa yang bergaya belajar visual, yang memegang peranan penting adalah
mata/penglihatan ( visual ), dalam hal ini metode pengajaran yang
digunakan guru sebaiknya lebih banyak/dititikberatkan pada
peragaan/media, ajak mereka ke obyek-obyek yang berkaitan dengan
pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung
pada siswa atau menggambarkannya di papan tulis. Anak yang mempunyai
gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya
untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan
agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan
gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan
tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan
video. Di dalam kelas, anak visual lebih suka mencatat sampai
detil-detilnya untuk mendapatkan informasi.
Ciri-ciri gaya belajar visual :
· Rapi dan teratur
· Bicara agak cepat
· Perencana dan pengatur jangka panjang yang baik
· Teliti terhadap detail
· Mementingkan penampilan dalam berpakaian maupun presentasi
· Pengeja yang baik dan dapat melihat kata-kata yang sebenarnya dalam pikiran mereka
· Mengingat yang dilihat, dari pada yang didengar
· Mengingat dengan asosiasi visual
· Tidak mudah terganggu oleh keributan
· Mempunyai
masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali jika ditulis, dan
sering kali minta bantuan orang lain untuk mengulanginya
· Pembaca cepat dan tekun
· Lebih suka membaca dari pada dibacakan
· Mencoret-coret tanpa arti selama berbicara di telepon dan dalam rapat
· Lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain
· Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat ya atau tidak
· Lebih suka melakukan demonstrasi dari pada pidato
· Lebih suka seni dari pada musik
· Seringkali mengetahui apa yang harus dikatakan, tapi tidak pandai memilih kata-kata
· Kadang-kadang kehilangan konsentrasi ketika mereka ingin memperhatikan
2. Auditori (belajar dengan cara mendengar)
Lirikan kekiri/kekanan mendatar bila berbicara, berbicara sedang-sedangsaja.Siswa
yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui
telinga (alat pendengarannya), untuk itu maka guru sebaiknya harus
memperhatikan siswanya hingga ke alat pendengarannya. Anak yang
mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan
menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru katakan. Anak
auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch
(tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya.
Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi anak
auditori mendengarkannya. Anak-anak seperi ini biasanya dapat menghafal
lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset.
Ciri-ciri gaya belajar auditori :
· Saat bekerja suka bicara kepada diri sendiri
· Mudah terganggu oleh keributan
· Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
· Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
· Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, berirama dan warna suara
· Merasa kesulitan untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita
· Berbicara dalam irama yang terpola
· Biasanya ia pembicara yang fasih
· Lebih suka musik dari pada seni
· Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan dari pada yang dilihat
· Suka berbicara, suka berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu panjang lebar
· Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan Visual
· Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya
· Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik
3. Kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh)
Lirikan kebawah bila berbicara, berbicara lebih lambat.Anak
yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui bergerak,
menyentuh, dan melakukan. Anak seperti ini sulit untuk duduk diam
berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi
sangatlah kuat. Siswa yang bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak
dan sentuhan.
Untuk File Lengkapnya Klik Link Ini: MAKALAH PSIKOLOGI
ingin tau passwordnya??
silakan klik sumber di bawah. .
silakan klik sumber di bawah. .
sumber:
0 comments: