Beriman Kepada Kitab-Kitab Allah
Beriman kepada kitab adalah rukun iman ketiga, sehingga hukumnya wajib 'ain. Firman Allah: "Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” (QS. An-Nisaa’: 136)
Dengan beriman, artinya kita :
- Percaya bahwa Allah memang talah menurunkan kitab-kitab kepada beberapa Rasul, walaupun tidak semua kita ketahui.
- Percaya bahwa kitab-kitab tersebut memang ada dan diturunkan olah Allah SWT.
- Mengajui kebenaran isi kitab-kitab tersebut, kecuali telah disangkal oleh kitab sesudahnya.
- Melaksanakan ajaran Allah dalam kitab-kitabNya secara hanif.
Orang yang mengingkari serta tidak percaya kepada Kitab Allah boleh disebut murtad.
Nama Kitab-Kitab Allah
Ada empat kitab Allah yang disebutkan dalam Al Quran, yakni:
Nama Kitab | Bahasa | Rasul Yang Menerima |
---|---|---|
Taurat | Ibrani | Musa AS |
Zabur | Qibti | Daud AS |
Injil | Suryani | Isa AS |
Al Quran | Arab | Muhammad SAW |
Meski demikian, Allah ta’ala berfirman yang artinya, “Dan Kami telah turunkan kepadamu Alquran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan sebagai muhaimin terhadap kitab-kitab yang lain itu.” (QS. Al-Maa’idah 5:48).
Dengan demikian, Al-Qur’an adalah ‘hakim’ atas kitab-kitab yang ada sebelumnya. Maka tidaklah diperbolehkan untuk mengamalkan hukum apapun dari hukum-hukum terdahulu, kecuali yang sah dan diakui oleh Al-Qur’an.
Mencintai Kitab Allah
Kecintaan kita pada kitab Allah dapat ditunjukkan dengan cara:
- Merawat dan memperlakukan kitab dengan baik
- Membacanya sesering mungkin
- Tunduk dan berserah diri dengan apa yang ditetapkan pada kitab suci, dimana Al-Qur’an adalah sumber tertinggi.
- Mengamalkan seluruh hukumnya tanpa memilih sebagian ayat dan menolak ayat lainnya.
- Tidak mengarang ayat-ayat palsu yang menodai kitab suci.
Dengan membaca dan percaya kepada Kitab Allah, hikmahnya antara lain:
- Tenang menjalani hidup, karena dari kisah-kisah yang ada, jelas bagaimana Allah akan menolong umat yang benar, dan mengazab umat yang berbuat kerusakan di bumi.
- Mengetahui bahwa Allah memberi kewajiban dan hak sesuai dengan keadaan umat masing-masing.
0 comments: