Anggaplah cerita berikut merupakan buku! Berikanlah komentar terhadap cerita berikut dan jawablah pertanyaan-pertanyaan yang mengikutinya! Kue Tart Stroberi Sasi Pujiati Ulang tahun ayah tinggal dua hari lagi. Namun, Dinda belum menemukan apa yang cocok buat ayah. Baju, sepatu, atau parfum ya? Pikirnya. Kalau baju, setahun yang lalu Kak Arin sudah memberikan hadiah baju. Waktu itu, Ayah tampak terkejut dan gembira. Sebab, baju itu didesain dan dijahit sendiri oleh Kak Arin. Sementara, Dinda sama sekali tidak memiliki keahlian seperti itu. Jika sepatu, Ayah sudah punya koleksi banyak. Kalau parfum? Uh terlalu mahal harga parfum kesukaan Ayah. Tabungan Dinda belum mencukupi. Terus gimana dong? Padahal saat usia Ayah genap 40 tahun, Dinda ingin sekali memberikan kado istimewa. Kado yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Apalagi Dinda paham benar, ayah suka hasil karya anak-anaknya sendiri, bukan barang-barang bagus yang tinggal membeli di toko. Seperti baju buatan Kak Arin dulu, ayah sangat menghargai dan tak henti memuji sehingga membuat Kak Arin bertambah semangat untuk belajar mendesain dan menjahit pakaian. "Kak Arin, ulang tahun Ayah kan tinggal besok, Kakak sudah membelikan hadiah?” tanya Dinda. "Belum, Dik, sebab rencananya Kak Arin dan Ibu mau membikin nasi kuning saja. Memangnya kenapa, kamu sudah membelikan kado buat Ayah?" balas Kak Arin sambil menyirami bunga di taman. "Itulah Kak, Dinda lagi bingung, Dinda belum menemukan hadiah yang cocok untuk Ayah. Apakah Kak Arin punya ide untuk membantu Dinda?". "Hmm... apa ya, kakak juga tidak punya ide. Maaf ya Dik, he he he…." "Uh, Kak Arin payah deh," sungut Dinda sambil ngeloyor pergi. Sambil terus berpikir soal kado buat Ayah, Dinda berjalan-jalan ke kebun stroberi di belakang rumah. Sudah banyak buah stroberi yang matang, sebentar lagi siap panen. Wah besar-besar, merah, dan sangat ranum. Dinda pun memetik beberapa dan memakannya."Enak sekali stroberi ini, manis-manis tetapi ada kecutnya sedikit. Baunya juga harum," gumamnya. Tiba-tiba terlintas di pikiran Dinda untuk membuat kue tart dengan taburan stroberi di atasnya. Pasti akan sangat lezat dan menarik. Ya, Ayah kan paling suka kue yang ada stroberinya? Wah, ide bagus kalau saya membuat kue tart stroberi untuk Ayah. Hmm… pasti Ayah sangat suka. Apalagi sudah lama Ibu tidak membuatkan kue stroberi untuk Ayak, pikir Dinda sembari tersenyum gembira. Ibu terkejut melihat banyak buah stroberi yang seharusnya baru dipanen tiga hari lagi, tetapi sudah dipetik Dinda. "Dinda, kenapa kamu petik stroberi-stroberi itu? Ini belum waktunya dipanen, Nak, seharusnya kamu meminta izin terlebih dahulu pada ibu atau ayah," kata Ibu. "Iya, Dik, stroberi ini seharusnya jangan dipetik dulu, meskipun memang sudah merah," ujar Kak Arin menambahi. "Dinda minta maaf, karena tidak meminta izin pada Ibu atau Ayah terlebih dulu. Dinda terlalu bersemangat karena Dinda dapat ide memberi hadiah untuk Ayah sepulang kerja nanti. Dinda ingin membuatkan kue stroberi. Kue yang Dinda buat sendiri, yang pernah Ibu ajarkan dulu itu, lho. Tapi juga ada kreasi Dinda sendiri dari hasil membaca. Karena itu, Dinda buru-buru memetiknya." "Oh, jadi begitu, ya…sudah tidak apa-apa. Tapi lain kali jangan diulangi lagi,ya? Sebagai hukumannya, kamu harus membantu Kak Arin mencuci piring. Ayo sekarang," ujar Ibu tampak tidak lagi marah. "Iya deh, Bu. Tapi habis itu Dinda mau memulai bikin kuenya, ya?" Sehabis membantu Kak Arin mencuci piring, Dinda langsung memulai membikin kue stroberi, sementara Ibu dan Kak Arin memasak nasi kuning. Sore telah tiba. Pesta kejutan untuk Ayah sudah dipersiapkan semua. Kue tart stroberi buatan Dinda ditata sangat apik di meja kecil dan dihiasi bungabunga kecil serta lilin. Masakan Ibu dan Kak Arin juga telah dihidangkan dengan penuh variasi. Ibu, Kak Arin, dan Dinda sudah rapi dan siap menunggu kedatangan Ayah. Terdengar suara derit pintu yang dibuka. Ayah memasuki ruang tamu. Serempak Ibu, Kak Arin, dan Dinda meneriaki ucapan selamat ulang tahun. Ayah sangat terkejut dan seketika keletihan di wajahnya sirna, serta merta berubah ceria. Ibu, Kak Arin, dan Dinda bergantian menyalami dan mencium pipi Ayah. Juga tak lupa memberikan ucapan doa dan harapan. "Terima kasih sekali ya untuk istri dan putri-putri ayah tercinta. Ayah benar-benar tidak menduga ini. Kalian memang pintar membuat kejutan," kata Ayah dengan mata berkaca-kaca. Ayah tambah terkesima ketika melihat sebuah kue tart bertaburan stroberi merah kesukaannya di atas meja. "Siapa yang membuat kue ini? Indah sekali dan sepertinya sangat lezat. Ayah jadi ingin cepat-cepat mencobanya," kata Ayah gembira."Ya, Ayah, ini kue stroberi khusus untuk Ayah. Stroberi kasih sayang, Dinda yang punya ide dan membuatnya untuk Ayah," jawab Dinda. Ayah tampak sangat terharu. Dia tak menduga putri manjanya itu akan memberikan kado istimewa untuknya. Ayah kemudian meniup lilin dan memotong kuenya. Potongan pertama untuk Ibu, lalu Kak Arin, dan terakhir untuk Dinda. Sumber: Suara Merdeka, 5 Januari 2007
Pertanyaan: 1. Apakah keistimewaan yang ditampilkan dalam cerita tersebut? 2. Apakah tema yang diangkat dalam cerita tersebut tergolong baru? 3. Apakah cerita tersebut pernah kamu alami? 4. Berilah bukti yang menunjukkan watak para tokoh dalam cerita tersebut! 5. Apa amanat yang ingin disampaikan dalam cerita tersebut?
|
0 comments: