Orang- orang berkulit gelap memiliki lebih banyak melanin di dalam darahnya daripada orang lain. Melanin adalah zat warna. Melanin terdiri atas butir butir warna teramat kecil yang dihasilkan oleh tubuh dan kemudian diserap oleh darah. Di seluruh darah, butir butir kecil melanin terapung kian kemari. Kalau kulit dihadapkan ke matahari, melanin akan melesat ke dalam kulit. Kulit lalu menjadi lebih gelap dan dengan begitu kulit terlindung lebih baik terhadap terik matahari.
Pada bangsa bangsa yang sudah selalu hidup di kawasan sangat panas dan banyak kena matahari, penangkalan terhadap matahari ini sangat diperlukan agar bisa bertahan hidup. Terutama pada bangsa Afrika, banyak sekali melanin yang bergerak dari darah ke dalam kulit, sehingga kulit mereka menjadi nyaris hitam. Lalu matahari tidak bisa lagi membakar kulit.
Warna kulit diturunkan dari orangtua kepada anak anak. Kalau salah satu dari orangtua berkulit gelap, anak anak mereka akan berkulit gelap pula. Tetapi, kulit menjadi gelap, kalau memang harus berkulit gelap, baru sesudah kelahiran. Anak lahir ke dunia dengan kulit yang jauh lebih cerah daripada kulitnya di kemudian hari. Anak dilahirkan, kulitnya berkenalan dengan matahari, dan melanin menyelinap dari darah ke dalam kulit. Baru sekaranglah kulitnya menjadi lebih gelap.
Warna kulit seseorang juga ditentukan oleh corak warna masing masing butir melanin. Pada bangsa Asia, melaninnya lebih kekuning kuningan, pada bangsa Afrika kecoklat coklatan dan pada bangsa Amerika kemerah merahan. Sebaliknya, orang orang berkulit cerah memiliki hanya sedikit melanin di dalam darah. Oleh karena itu, mereka halus melumas diri dengan krem kulit agar kulit tidak terbakar kena sengatan matahari. Prosesnya berlangsung lama sampai kulit mereka menjadi cokelat, dan warna cokelat itu akan lenyap lagi setelah beberapa pekan. Sebaliknya, orang berkulit gelap memiliki sangat banyak melanin di dalam darahnya. Semakin banyak melanin di dalam darah, semakin gelap warna kulitnya.